Kini selimang dari hari ke hari semakin bimbang, kadang dia berpikir hidup di sungai (habitatnya sebenarnya) lebih mungkin lebih baik dari pada ia harus bertualang menyusuri perairan termasuk masuk ke laut, tapi inilah selimang ia terus bertahan walaupun ia harus bersusah payah untuk menaklukan wilayah yang bukan merupakan habitatnya. Selimnang memang petualang ia tidak takut kemana saja dia mau bahkan kadang-kadang bahaya terus menghampirinya, ancaman dari pemangsa-pemangsa yang edan.

Laut yang asin sangat berbeda jauh dengan air sungai yang tawar, tapi dengan hidup di laut yang asin selimang yakin ia suatu saat akan dapat menjadikan air laut ini rasa tawar seperti sungai di kehidupanya.